LAPORAN PRAKTIKUM ROKET AIR
A.
TUJUAN
Untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam hubungan antara beberapa
konsep fisika dengan roket air.
B.
MANFAAT
Dapat mengetahui dan mempelajari macam-macam konsep fisika yang terkait
dengan cara kerja roket air.
C.
ALAT & BAHAN
-
Botol plastik
-
Pipa paralon
-
Sambungan pipa
-
Stop keran
-
Dop pipa
-
Pentil
-
Alat perekat
-
Kertas warna
-
Kardus
-
Karton
-
Penggaris
-
Alat tulis
-
Gunting
-
Cutter
-
Air
-
Pompa angin
D.
CARA PEMBUATAN
-
Siapkan botol plastik dan hiasilah botol agar menyerupai
roket. Disini kami menggunakan kardus yang dihiasi kertas berwarna yang
berbentuk segitiga sebagai sayap roket, dan bagian atas berbentuk kerucut untuk
mengurangi gaya gesek saat roket diterbangkan.
-
Lalu siapkan tumpuan atau alas untuk menerbangkan roket.
Sambungkanlah pipa-pipa yang telah dipotoh sesuai kebutuhan. Kami memotong pipa
menjadi 2 bagian berukuran 30cm, 2 bagian berukuran 15cm, 2 bagian berukuran
20cm, dan 1 bagian berukuran 50cm, dan merangkainya menjadi satu menggunakan
sambungan pipa berbentuk T sebanyak 3 buah dan berbentuk L sebanyak 4 buah.
Lalu buatlah satu lubang pada pipa untuk dipasangi pentil sebagai jalan masuk
udara dari pompa angin. Dan untuk menyimpan tekanan angin agar roket tak
langsung meluncur, kami menggunakan stop keran. Pasang stop keran diantara
salah satu pipa yaitu pipa yang berada di paling atas, potong pipa yang
berukuran 50cm menjadi dua dan selipkan stop keran disana.
E.
PROSEDUR KERJA
-
Pastikan stop keran tertutup, lalu masukan air pada
bagian atas pipa
-
Pasang botol pada peluncur
-
Pompalah melalui pentil pada pipa bagian bawah
-
Setelah udara dalam roket penuh tekanan, putarlah
stop keran hingga terbuka, maka air dan udara akan keluar melalui roket, akibatnya roket
terdorong dan meluncur ke angkasa
F.
KESIMPULAN
Beberapa konsep yang
berhubungan dengan parktikum roket air :
-
Sangat berhubungan dengan konsep materi fluida
-
Udara memiliki tekanan
-
Udara yang dipompakan ke dalam pipa dan
dipindahkan ke dalam botol membuat botol melambung ke udara. Hal ini berarti
udara memiliki tekanan. Semakin banyak udara yang kita pompakan ke dalam pipa semakin besar pula tekanan yang diterima botol tersebut,
sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang diterimanya.
Hukum Boyle : “tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya, asalkan
suhu gas tetap besarnya an tekanan gas tidak terlalu besar.” Persamannya : p =
C/V
-
Perubahan Energi
-
Energi potensial → energi gerak → energi potensial gravitasi
→ energi gerak. Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi
potensial. Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini
diubah menjadi energi gerak, sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini
akan diubah lagi menjadi energi potensial gravitasi sehingga
roket mencapai tempat paling tinggi. Ketika roket turun, energi potensial gravitasi diubah lagi
menjadi energi gerak.
-
Gaya Gesek
-
Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk
memperkecil gaya gesek dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek
yang besar akan menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih
kecil menjadikan roket meluncur dengan mudah.
-
-
Gaya Gravitasi Bumi
-
Gaya gravitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke
bawah karena adanya gaya grafitasi bumi
No comments:
Post a Comment