March 05, 2015

Daftar Keorganisasian Kependudukan Jepang

NAMA ORGANISASI
BERDIRI
LATAR BELAKANG
TUJUAN
KETUA
PERKEMBANGAN/ PENJELASAN SINGKAT
LATAR BELAKANG DIBUBARKAN
GERAKAN
TIGA A
29 Maret 1942
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
Mr. Syamsuddin
Memiliki semboyan “Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Untuk mengefektifkan gerakan ini dibentuk komite-komite di berbagai daerah, dibentuknya subsekdi islam yang disebut “Persiapan Persatuan Umat Islam” yang dipimpin Abikusno Cokrosuyoso
Karena perhimpunan ini dinilai tidak berjalan efektif
(Sep 1942)
PUSAT TENAGA RAKYAT (PUTERA)
16 April 1943
Jepang berusaha untuk menggerakan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh nasional dan ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk menggerakan rakyat
Membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan Belanda, memperbaiki bidang sosial-ekonomi, dan untuk memusatkan segala potensi masyarakat untuk membantu Jepang dalam perang
Ir. Soekarno
Awalnya mendapat sambutan dari organisasi massa lainnya dan berkembang serta bertambah kuat. Pengaruh Putera semakin luas dan telah berhasil mempersiapkan mental rakyat bagi kemerdekaan Indonesia
Perkembangan Putera yang menimbulkan kekhawatiran pihak Jepang. Karena Putera telah dimanfaatkan oleh pemimpin-pemimpin nasionalis untuk mempersiapkan ke arah kemerdekaan bukannya membantu Jepang
(1944)
MIAI (MAJELIS ISLAM A’LA INDONESIA)
4 September 1942
Jepang sangat memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan sekutu
1) Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia
2) Mengharmoniskan islam dengan tuntutan perkembangan zaman
3) Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
KH Hasyim Asy’ari
MIAI terus mengembangkan diri ditengah-tengah ketidakcocokan dengan kebijakan dasar Jepang, semata-mata untuk mengembangkan organisasi dan perjuangan di jalan Allah, bukannya membantu Jepang
MIAI tidak memberi kontribusi terhadap Jepang, dan itu tak sesuai dengan harapan Jepang
(Nov 1943)
MASYUMI (MAJELIS SYURA MUSLIMIN INDONESIA)
7 November 1945
Berharap Jepang dapat mengumpulkan dana dan Jepang dapat menggerakan umat islam untuk menopang kegiatan Perang Asia Timur Raya
Sebagai partai politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik
KH Hasyim Asy’ari
Masyumi cepat berkembang di setiap karesidenannya sehingga berhasil meningkatkan hasil bumi dan pengumpulan dana. Masyumi berkembang menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara tokoh-tokoh islam  dan sekaligus menjadi tempat penampungan keluh-kesah rakyat, dengan demikian Masyumi menjadi organisasi pejuang pembela rakyat. Sikap tegas dan berani  tokoh-tokoh Masyumi membuat Jepang dapat menghargai dan memberikan kebebasan dalam beragama
Dikarenakan tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan pemberontakan
(1960)
JAWA HOKOKAI (HIMPUNAN KEBAKTIAN JAWA)
1 Maret 1944

Karena posisi Jepang yang semakin mengkhawatirkan, Jepang membutuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat yang diharapkan dapat memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang
1)  Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepang
2)  Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persatuan
3)  Memperkokoh pembelaan tanah air
Gunseikan
Jawa Hokokai adalah organisasi resmi pemerintah sehingga pimpinanya langsung ditangani Jepang dan tidak berkembang di luar pulau jawa  agar berkembang sesuai keinginan Jepang. Berusaha juga dalam pengerahan tenaga dan memobilisasi potensi sosial ekonomi.

PENGERAHAN TENAGA PEMUDA

Menurut penilaian Jepang, para pemuda apalagi yang tinggal di daerah pedesaan belum terpengaruh oleh budaya barat dan secara fidik cukup kuat, semangat dan pemberani sehingga dapat dikerahkan untuk membantu memperkuat posisi Jepang dalam menghadapi perang
Untuk membantu memperkuat posisi Jepang dalam menghadapi perang

Adanya pelatihan-pelatihan baik umum ataupun khusus untuk melatih para pemuda, seperti dibentuknya latihan BPAR dan San A Seinen Kutensho

ORGANISASI SEMI MILITER — SEINENDAN
29 April 1943


Untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri, dan sebagai tenaga cadangan guna memperkuat usaha Jepang dalam mencapai kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya



ORGANISASI SEMI MILITER KEIBODAN
29 April 1943

Untuk membantu tugas polisi, seperti menjaga lalu lintas dan pengamanan desa

Para anggota dibina secara khusus dalm program-program yang diadakan Jepang untuk para kader dan diawasi langsung oleh para polisi Jepang

ORGANISASI SEMI MILITER BARISAN PELOPOR
1 November 1944
Diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk membantu Jepang dalam mempertahankan indonesia
Untuk menumbuhkan keinsyafan dan kesadaran yang mendalam di kalangan rakyat untuk memnuhi kewajiban dan membangun persaudaraan untuk seluruh rakyat dalam rangka mempertahankan tanah air dari serangan musuh
Ir. Soekarno
Organisasi ini mengadakan pelatihan militer bagi para pemuda dari semua kalangan secara heterogen

ORGANISASI SEMI MILITER HIZBULLAH (TENTARA ALLAH / KAIKYO SEINEN TEISHINTI)

Jepang ingin membentuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda islam sebanyak 40000 orang untuk menambah kekuatan
Sebagai tentara cadangan,
1)  Melatih diri, jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya
2)  Membantu tentara Dai Nippon
3)  Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh
4)  Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang
Sebagai pemuda islam,
1)  Menyiarkan agama islam
2)  Memimpin agama islam agar taat menjalankan agama
3)  Membela agama dan umat islam Indonesia
KH Zainul Arifin
Mengadakan pelatihan-pelatihan diantaranya yang berpusat di Cibarusa, Bogor

HEIHO (PASUKAN PEMBANTU)
April 1945

Untuk membantu tentara Jepang

Heiho merupakan bagian integral dari pasukan Jepang. Kegiatannya membangun kubu-kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu tentara Jepang di medan perang

PETA (PASUKAN PEMBELA TANAH AIR)
3 Oktober 1944
Jepang yang masih berusaha agar ada pasukan yang secara konret mempertahankan Indonesia. Dan karena didasari rasa was-was Jepang dengan medan perang yang semakin sulit
Peta dimaksudkan sebagai pasukan geriliya yang membantu melawan apbila terjadi serangan dari pihak musuh

Para anggota Peta mendapat pendidikan khusus


No comments:


\