NAMA ORGANISASI
|
BERDIRI
|
LATAR BELAKANG
|
TUJUAN
|
KETUA
|
PERKEMBANGAN/ PENJELASAN SINGKAT
|
LATAR BELAKANG DIBUBARKAN
|
GERAKAN
TIGA A
|
29 Maret 1942
|
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
|
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
|
Mr. Syamsuddin
|
Memiliki semboyan “Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon
pemimpin Asia”. Untuk mengefektifkan gerakan ini dibentuk komite-komite di
berbagai daerah, dibentuknya subsekdi islam yang disebut “Persiapan Persatuan
Umat Islam” yang dipimpin Abikusno Cokrosuyoso
|
Karena perhimpunan ini dinilai tidak berjalan efektif
(Sep 1942)
|
PUSAT TENAGA RAKYAT
(PUTERA)
|
16 April 1943
|
Jepang berusaha untuk menggerakan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh
nasional dan ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk menggerakan
rakyat
|
Membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan
Belanda, memperbaiki bidang sosial-ekonomi, dan untuk memusatkan segala
potensi masyarakat untuk membantu Jepang dalam perang
|
Ir. Soekarno
|
Awalnya mendapat sambutan dari organisasi massa lainnya dan berkembang
serta bertambah kuat. Pengaruh Putera semakin luas dan telah berhasil
mempersiapkan mental rakyat bagi kemerdekaan Indonesia
|
Perkembangan Putera yang menimbulkan
kekhawatiran pihak Jepang. Karena Putera telah dimanfaatkan oleh
pemimpin-pemimpin nasionalis untuk mempersiapkan ke arah kemerdekaan bukannya
membantu Jepang
(1944)
|
MIAI (MAJELIS ISLAM A’LA
INDONESIA)
|
4 September 1942
|
Jepang sangat memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan
sekutu
|
1) Menempatkan umat islam
pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia
2) Mengharmoniskan islam
dengan tuntutan perkembangan zaman
3) Ikut membantu Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya
|
KH Hasyim Asy’ari
|
MIAI terus mengembangkan diri ditengah-tengah ketidakcocokan dengan
kebijakan dasar Jepang, semata-mata untuk mengembangkan organisasi dan
perjuangan di jalan Allah, bukannya membantu Jepang
|
MIAI tidak memberi kontribusi terhadap Jepang, dan itu tak sesuai dengan
harapan Jepang
(Nov 1943)
|
MASYUMI (MAJELIS SYURA
MUSLIMIN INDONESIA)
|
7 November 1945
|
Berharap Jepang dapat mengumpulkan dana dan Jepang dapat menggerakan
umat islam untuk menopang kegiatan Perang Asia Timur Raya
|
Sebagai
partai politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat
Islam dalam bidang politik
|
KH Hasyim Asy’ari
|
Masyumi cepat berkembang di setiap karesidenannya sehingga berhasil
meningkatkan hasil bumi dan pengumpulan dana. Masyumi berkembang menjadi
wadah untuk bertukar pikiran antara tokoh-tokoh islam dan sekaligus menjadi tempat penampungan
keluh-kesah rakyat, dengan demikian Masyumi menjadi organisasi pejuang
pembela rakyat. Sikap tegas dan berani
tokoh-tokoh Masyumi membuat Jepang dapat menghargai dan memberikan
kebebasan dalam beragama
|
Dikarenakan tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan
pemberontakan
(1960)
|
JAWA HOKOKAI (HIMPUNAN
KEBAKTIAN JAWA)
|
1 Maret 1944
|
Karena posisi Jepang yang semakin mengkhawatirkan, Jepang membutuhkan persatuan
dan semangat segenap rakyat yang diharapkan dapat memberikan darma baktinya
terhadap pemerintah demi kemenangan perang
|
1) Melaksanakan segala
tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepang
2) Memimpin rakyat untuk
mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persatuan
3) Memperkokoh pembelaan
tanah air
|
Gunseikan
|
Jawa Hokokai adalah organisasi resmi pemerintah sehingga pimpinanya
langsung ditangani Jepang dan tidak berkembang di luar pulau jawa agar berkembang sesuai keinginan Jepang.
Berusaha juga dalam pengerahan tenaga dan memobilisasi potensi sosial
ekonomi.
|
|
PENGERAHAN TENAGA PEMUDA
|
|
Menurut penilaian Jepang, para pemuda apalagi yang tinggal di daerah
pedesaan belum terpengaruh oleh budaya barat dan secara fidik cukup kuat,
semangat dan pemberani sehingga dapat dikerahkan untuk membantu memperkuat
posisi Jepang dalam menghadapi perang
|
Untuk membantu memperkuat posisi Jepang dalam menghadapi perang
|
|
Adanya pelatihan-pelatihan baik umum ataupun khusus untuk melatih para
pemuda, seperti dibentuknya latihan BPAR dan San A Seinen Kutensho
|
|
ORGANISASI SEMI MILITER — SEINENDAN
|
29
April 1943
|
|
Untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri, dan sebagai tenaga
cadangan guna memperkuat usaha Jepang dalam mencapai kemenangan dalam Perang
Asia Timur Raya
|
|
|
|
ORGANISASI SEMI MILITER —KEIBODAN
|
29 April 1943
|
|
Untuk membantu tugas polisi, seperti menjaga lalu lintas dan pengamanan
desa
|
|
Para anggota dibina secara khusus dalm program-program yang diadakan
Jepang untuk para kader dan diawasi langsung oleh para polisi Jepang
|
|
ORGANISASI SEMI MILITER —BARISAN PELOPOR
|
1 November 1944
|
Diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk
membantu Jepang dalam mempertahankan indonesia
|
Untuk menumbuhkan keinsyafan dan kesadaran yang mendalam di kalangan
rakyat untuk memnuhi kewajiban dan membangun persaudaraan untuk seluruh
rakyat dalam rangka mempertahankan tanah air dari serangan musuh
|
Ir. Soekarno
|
Organisasi ini mengadakan pelatihan militer bagi para pemuda dari semua
kalangan secara heterogen
|
|
ORGANISASI SEMI MILITER —HIZBULLAH (TENTARA ALLAH / KAIKYO SEINEN
TEISHINTI)
|
|
Jepang ingin membentuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda islam
sebanyak 40000 orang untuk menambah kekuatan
|
Sebagai tentara cadangan,
1) Melatih diri, jasmani
maupun rohani dengan segiat-giatnya
2) Membantu tentara Dai
Nippon
3) Menjaga bahaya udara
dan mengintai mata-mata musuh
4) Menggiatkan dan
menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang
Sebagai pemuda islam,
1) Menyiarkan agama islam
2) Memimpin agama islam
agar taat menjalankan agama
3) Membela agama dan umat
islam Indonesia
|
KH Zainul Arifin
|
Mengadakan pelatihan-pelatihan diantaranya yang berpusat di Cibarusa,
Bogor
|
|
HEIHO (PASUKAN PEMBANTU)
|
April 1945
|
|
Untuk membantu tentara Jepang
|
|
Heiho merupakan bagian integral dari pasukan Jepang. Kegiatannya
membangun kubu-kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu tentara
Jepang di medan perang
|
|
PETA (PASUKAN PEMBELA
TANAH AIR)
|
3 Oktober 1944
|
Jepang yang masih berusaha agar ada pasukan yang secara konret
mempertahankan Indonesia. Dan karena didasari rasa was-was Jepang dengan
medan perang yang semakin sulit
|
Peta dimaksudkan sebagai pasukan geriliya yang membantu melawan apbila
terjadi serangan dari pihak musuh
|
|
Para anggota Peta mendapat pendidikan khusus
|
|