October 19, 2012

Cerpen 'Jeongfa & Hyemi'


Shofa Fikriyah N
J&H
Di sebuah SMA Daegu terdapat beberapa pria yang sangat menonjol di sekolah itu yaitu, Lee Seunghoon, Kim Hye Soo, dan Kang Jeongfa. Diantara meraka yang paling menonjol adalah Kang Jeongfa, ia terkenal karena kepintaran dan keramahannya. Ketiga pria itu memiliki segudang prestasi dan talenta sehingga tidak aneh lagi jika seluruh wanita di SMA Daegu menyukai mereka.
Suatu hari, di sebuah kelas ada seorang wanita yang terus memandangi Jeongfa, dengan polosnya ia bertanya “ada apa? Apa yang salah denganku? ” wanita itu pun tersipu malu karena akhirnya Jeongfa membalas tatapannya.
Setelah jam pelajaran berakhir Jeongfa pergi untuk bertemu teman-temannya di sebuah caffe. Setelah sampai di caffe ia berbincang bersama teman-temannya, mereka berencana untuk pergi berlibur di awal musim panas ini dan tempat yang akan mereka kunjungi kali ini adalah Pantai Sardinia .
Setelah mempersiapkan semuanya Jeongfa cs pergi menuju bandara, disana Jeongfa bertemu wanita yang memandanginya kemarin, dan ternyata gadis itu adalah adiknya Kim Hye Soo, yaitu Kim Hyemi. Lalu Seunghoon bertanya “Dia adikmu? Kau tidak pernah mengatakan jika kau memiliki adik?” Hye Soo menjawab “Maaf karena aku tidak pernah mengatakannya pada kalian, dia Hyemi ia baru pulang dari Jepang dan sekarang ia bersekolah di sekolah kita”. Dan sekarang giliran Jeongfa yang memandangi Hyemi, ia penasaran kepada Hyemi. Di dalam hatinya Jeongfa terus bertanya-tanya “Dia adiknya Hye Soo?? Siapa sebenarnya dia? Kenapa waktu itu dia memandangiku? Apakah aku memiliki kesalahan padanya? Apa dia memiliki dendam padaku?”. Dengan wajah bingung ia memandangi Hyemi, Hye Soo yang melihat raut wajah Jeongfa langsung mengucapkan “Apa yang kau lihat? Baru melihat wanita cantik yaa...kekkeke^^” dengan sinis Jeongfa menjawab “Huuh~ apa yang kau maksud hah?” Lalu Seunghoon memotong pembicaraan mereka “Sudahlah, pesawat akan segera mendarat, jadi persiapkan diri kalian”, pesawatpun mendarat. Sesampainya di hotel mereka segera memasuki kamar masing-masing, saat memasuki kamar Jeongfa segera berbaring di kasurnya, lalu ia mengingat perkataan Hye Soo, dan berfikir “Dilihat-lihat adiknya Hye Soo cantik juga xD Tapi apa salahku????”

Keesokan harinya, Jeongfa cs berencana mengunjungi sebuah pantai, lalu mereka berkumpul di lobi hotel. Jeongfa dan Hyemi bertemu merekapun saling memandang, dan mereka pun saling jatuh cinta.
Di mobil mereka mencoba berkenalan lebih dekat lagi, Hye Soo yang duduk disamping mereka pura-pura tidak mendengar sambil mendengarkan musik, dan Seunghoon yang mendengar mereka berbincang mencoba untuk tidak tertawa sambil menyetir.
Merekapun sampai di tempat tujuan, Jeongfa dan Seunghoon pergi berselancar menaklukan ombak, sedangkan Hyemi sedang menceritakan isi hatinya kepada sang kakak Hye Soo. Hyemi bertanya pada kakaknya “Kak, bisakah kau ceritakan orang seperti apakah Jeongfa? Dan apa kesukaannya?” Dengan sinis ia berkata “Jangan bilang kau menyukai Jeongfa, dia sudah aku anggap sebagai adikku juga” Hyemi menjawab “Aku benar-benar tidak bisa membohongi perasaanku, aku rasa aku mencintainya. Dia sangan baik dan manis, dia bisa membuatku gila!!” Hye Soo menjawab “Dasar anak kecil.... aku akui ia memang hampir sempurna, tapi kau tidak boleh berharap terlalu tinggi”. “Bukannya mendukung adikmu, kau malah menurunkan kepercayaan diriku, dasar Hye Soo jelek...!!” Hye Soo berbalik dan melemparkan sandal pada Hyemi.
Setelah puas bermain mereka pun kembali ke hotel, Seunghoon memutuskan untuk satu kamar dengan Jeongfa. Di kamarnya Jeongfa sedang memikirkan Hyemi, ia melamun sambil senyum-senyum sendiri, melihat itu Seunghoon khawatir dan menegur Jeongfa “Ada apa denganmu? Kau baik-baik saja?” Jeongfa menjawab “Aku tidak baik-baik saja, ada seseorang yang telah mencuri hatiku. Apa ini yang dinamakan cinta? J
Dengan senang Seunghoon menjawab “Akhirnya kau jatuh cinta juga Jeongfa, selamat ya..., tapi dengan siapa? Kau harus segera mendapatkannya”
Jeongfa menjawabnya dengan senyuman, Seunghoonpun kembali bertanya “Apakah Hyemi?” Jeongfa menjawab “Anak pintar xD Aku berencana menyatakan perasaanku besok” Seunghoon memberi semangat pada Jeongfa “Wuuuw~ Aku berharap yang terbaik untukmu teman ;)”
Keesokan harinya Jeongfa mengajak Hyemi untuk makan malam, Hyemi berdandan secantik mungkin untuk membuat Jeongfa tertarik.
Di sebuah restaurant Jeongfa menyatakan perasaannya pada Hyemi “Aku tahu kita baru berkenalan dan belum tahu satu sama lain, tapi aku tidak dapat mengendalikan perasaanku lagi, aku juga tahu aku bukan pria sempurna, tapi bisakah kau menerima semua kekuranganku?” saat Jeongfa mengatakan itu Hyemi tidak berkedip ia hanya bisa menggigit jarinya. Lalu Hyemi menganggukan kepalanya dan menangis bahagia.
Dengan nada gembira Jeongfa berkata “Benarkah?” Hyemi berkata “Ya, aku mencintaimu” Jeongfa berkata “Kenapa kau menangis? Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu” Hyemi terus menangis bahkan lebih keras, Jeongfa pun berdiri dan memeluk Hyemi sambil berkata “sudah...jangan menangis, aku ada disini”
Sejak malam itu mereka, Jeongfa dan Hyemi saling mencintai, saling  melindungi, dan tidak terpisahkan.
Dua tahun telah berlalu mereka tetap saling mencintai, akhirnya mereka lulus dan menyusul Seunghoon dan Hye Soo ke University Seoul.
Sama seperti sebelumnya di university ini juga Jeongfa memiliki banyak penggemar. Suatu hari Hyemi pergi untuk menghampiri Jeongfa, tapi disebrang jalan ia melihat Jeongfa sedang berpelukan dengan wanita lain.
Walaupun ia percaya pada Jeonghoon ia sangat marah saat melihat kejadian itu, dengan rasa cemburu yang menguasai pikirannya, Hyemi berencana menegur Jeongfa, tidak disangka saat ia menyebrang ada bus yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menghantam Hyemi, Hyemi pun segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendengar kabar buruk bahwa Hyemi kecelakaan Jeongfa langsung pergi ke rumah sakit tempat Hyemi dirawat.
Jeongfa terus duduk disamping tempat tidur Hyemi sambil menangis dan berdo’a. Setelah beberapa jam Hyemi pun terbangun, ia tersenyum ketika melihat Jeongfa yang sedang tertidur di sampingnya. Jeongfa segera terbangun dan langsung melontarkan banyak pertanyaan pada Hyemi “Apa yang kau lakukan? Kenapa bisa terjadi hal seperti ini? Tidak bisakah kau lebih berhati-hati? Tidak tahukah kau betapa aku sangat mengkhawatirkanmu?” Hyemi teringat akan kejadian yang ia lihat sebelumnya, dengan nada tinggi ia berkata “Siapa wanita yang kau peluk tadi? Apakah kau selingkuh di belakangku? Kenapa kau lakukan ini padaku?!” Jeongfa tertawa “khakhkha!!! Kau pikir aku selingkuh? Ia saudaraku, apakah kau kecelakaan karena cemburu??......kenapa kau bisa menjadi seceroboh ini Hyemi? Kau tahu aku hanya mencintaimu” Hyemi menjawab “Aku tahu aku salah, maafkan aku” Jeongfa kembali meyakinkan Hyemi “Kau tidak salah. Hey! Kim Hyemi, dengarkan aku. Aku amat sangat mencintaimu, perasaanku tidak akan pernah berubah, aku berjanji bahwa aku akan selalu ada di sampingmu sekarang, besok, dan selamanya” Hyemi menjawab sambil menangis “Kang Jeongfa...........ToT, aku juga akan mencoba menjadi yang kau inginkan, bahkan lebih”
Setelah malam tiba Hyemi menyuruh Jeongfa untuk pulang “Jeongfa kau sudah terlalu lelah, sebaiknya kau pulang dan beristirahat”.
Awalnya Jeongfa menolak meninggalkan Hyemi sendiri, untungnya Hye Soo dan Seunghoon datang, jadi Jeungfa bisa tenang meninggalkan Hyemi “Aku akan kembali sesegera mungkin! ^^v” seru Jeongfa berjalan keluar.
Setelah melihat keadaan Hyemi Seunghoon pun pamit untuk pulang. Jadi hanya ada Hye Soo dan Hyemi, Hye Soo pun mencoba mengatakan yang sebenarnya mengenai penyakit yang diderita Hyemi. Hye Soo menjelaskan sambil menangis “Hyemi ada yang ingin aku katakan, dokter yang merawatmu bilang bahwa pembulu darah otakmu akan segera pecah, jadi kau hanya memiliki sedikit waktu” Mendengar apa yang diucapkan kakaknya Hyemi merasa sangat sedih dan kecewa, ia berteriak sambil menangis “Jeongfa!!~~~~~~”
Lalu Hyemi memohon kepada kakaknya untuk tidak mengatakan penyakitnya pada Jeongfa, Hye Soo hanya bisa mengangguk dan memenuhi permintaan terakhir adiknya.
Tengah malam Jeongfa kembali menuju kamar tempat Hyemi dirawat, saat masuk ia mengatakan “Sudah kukira tidak ada yang menemanimu disini, untung pangeranmu ada disini kekkeke... Dimana Hye Soo-hyung?” Hyemi yang sedang menangis segera menghapus air matanya dan berkata “Kau ini~ Hye Soo-hyung sudah pulang” lalu Jeongfa meledek Hye Soo “bukannya menjaga adiknya, dia malah pulang? Kakak yang aneh xD”
Sepanjang malam Jeongfa terus bercanda tanpa mengetahui penderitaan yang akan dihadapinya nanti. Lalu Jeongfa membujuk Hyemi untuk tidur karena sudah terlalu malam “Hyemi sebaiknya kau tidur, sekarang sudah larut malam” Hyemi menjawab “Aku tidak ingin tidur, aku takut aku tidak bisa bangun lagi”. “Apa maksudmu?” tanya Jeongfa bingung, Hyemi pun mengalihkan pembicaraan “Jeongfa, jika ada waktu aku ingin melihat matahari terbit denganmu” Jeongfa menjawab “waktuku selalu tersedia untukmu, jika kau tidak ingin terlambat besok sebaiknya kau tidur sekarang, aku akan berada disini. Pejamkanlah matamu Hyemi”
Hyemi pun mencoba memejamkan matanya walaupun dibayangi rasa takut.
Keesokan harinya Jeongfa membangunkan Hyemi untuk melihat matahari terbit, lalu Hyemi pun terbangun dan melihat wajah Jeongfa yang sedang memandanginya, “Ternyata tuhan masih memberiku hidup” ucapnya dalam hati. Mereka berdua pun pergi ke balkon puncak rumah sakit tersebut, sambil menunggu matahari terbit mereka pun berbincang-bincang,
“Jeongfa, apakah kau bisa menjalani hidup tanpaku?” “aku tidak pernah membayangkannya, yang pasti itu akan sangat berat dan menyakitkan bagiku” “lalu jika aku pergi akankah kau menungguku?” “Aku akan selalu menunggumu, walaupun kau bilang kau tidak akan kembali dan meninggalkanku, aku akan tetap menunggumu kembali” “Jeongfa..tolong maafkan semua kesalahanku” “kau tidak pernah salah padaku, dimataku kau sangat sempurna. Seharusnya aku yang minta maaf Hyemi”
“Jeongfa aku sangat mencintaimu, walaupun takdir memisahkan kita hatiku tetap milikmu, aku akan selalu menyayangimu” “Aku juga, percayalah kita akan selalu bersama” “ya aku percaya, aku akan selalu mempercayaimu” “lihatlah, mataharinya sudah muncul. Indah sekali, bukan?” “ya sangat indah” “tapi yang lebih indah adalah seseorang yang ada disampingku sekarang, kau jauh lebih indah Hyemi. Aku harap kau akan selalu berada disisiku” dalam hatinya Hyemi berbicara “Maafkan aku, sayangnya kita tidak bisa bersama, takdir menentang kebahagian cinta kita, sekali lagi aku minta maaf” Air mata yang ia tahan sejak tadi tidak terbendung lagi,  untuk yang terakhirkalinya ia berkata sambil memeluk Jeongfa dari belakang “Jeongfa maafkan aku, aku akan selalu mencintaimu, aku akan sangat merindukanmu” Jeongfa pun menjawabnya “aku juga mencintaimu” saat Jeongfa berbalik Hyemi meneteskan air matanya yang terakhir dan jatuh ke pelukan Jeongfa, lalu Jeongfa menyadari bahwa Hyemi telah meninggalkannya untuk selamanya. Jeongfa pun berteriak “Hyemiiiiii!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Hye Soo yang sudah memperhatikan mereka sejak tadi menghampiri Jeongfa dan berkata “menjadi tabahlah, menjadi kuatlah untuknya”. Sambil menangis Jeongfa berkata “Hye Soo, Hyemi.......Hyemi telah tiada!”
Sembari menunggu Hyemi diersihkan untuk dimakamkan, Jeongfa berlari ke rumahnya untuk mengambil sepasang cincin bertuliskan JH yang telah ia persipkan untuk melamar Hyemi. Sesampai di rumah sakit, Jeongfa berpesan kepada Hye Soo untuk memasangkan salah satu cincin ke jari manis Hyemi.
Saat pemakaman berlangsung Jeongfa tidak meneteskan air matanya, hingga orang-orang pergi Jeongfa tetap memandangi makam Hyemi, ia berkata
“Aku tidak menyangka kau akan pergi secepat ini
Apakah ini semua salahku?
Benarkah ini  karena aku?
Hyemi, aku mohon maafkan aku Hyemi
Walaupun aku merengek menyebut-nyebut namamu,
Tidak bisakah kau menjawabku?
Disaat masa-masa terakhir kita,
Bahkan aku tidak bisa mengatakan selamat tinggal
Bagaimana bisa kau meninggalkanku seperti ini
Apa yang harus aku lakukan tanpamu?
Hidupku sangat berat tanpamu
Aku hanya ingin aku mati
Maafkan aku karena sekarang aku tidak berada disisimu
Aku hampir gila karena terlalu merindukanmu
Aku mencintaimu
Berbahagialah di surga
Tunggulah aku disana, hingga aku menyusulmu kesana
Maafkan aku, aku sangat mencintaimu”
Karena kesedihan yang mendalam Jeongfa tidak kuat menopang tubuhnya lalu ia pun terjatuh dan berbaring di sebelah makam Hyemi sambil menatap langit ia mengeluh dalam hati “Tuhan, mengapa kau ambil dia? kenapa kau mengambilnya secepat ini? Kenapa kau melarang kami bersama? Kenapa kau melarang kami bahagia? Tidak bisakah kau kembalikan dia padaku? biarkan aku melihatnya sekali lagi, jika tidak ambilah nyawaku, tolong biarkan aku bersamanya”  Jeongfa pun pingsan di sebelah makam Hyemi.
Sudah hampir lima bulan Hyemi meninggal, Jeongfa masih terlalut dalam kesedihannya, ia terus membayangkan Hyemi, ia berfikir tidak ada gunanya lagi ia hidup, beberapa kali ia mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Ia tidak menyangka kisah cinta yang begitu manis bisa menjadi sepedih ini. Sejak Hyemi meninggalkannya Jeongfa hidup tanpa gairah, bagaikan capung yang kehilangan sayapnya yang terbawa oleh arus sungai yang tidak bisa berbuat apapun dan hanya bisa menunggu predator.
Karena terlalu berlebihan menangis dan bersedih dalam waktu yang lama, Jeongfa mengalami kebutaan pada mata sebelah kirinya dan memiliki kanker pada paru-parunya. Keluarga dan teman-temannya menyarankan Jeongfa untuk melakukan operasi, tetapi Jeongfa menolak karena berfikir bahwa penyakit inilah yang akan membawanya bertemu Hyemi.
Suatu hari ia merasa sangat merindukan Hyemi, walaupun kondisi tubuhnya lemah, bahkan tidak diperbolehkan berjalan, ia pergi dengan energi yang tersisa untuk mengunjungi makam Hyemi. Sesampainya disana Jeongfa langsung terjatuh di sebelah makam Hyemi, ia tidak memiliki tenaga untuk berdiri, bahkan ia tidak mampu menggerakan tubuhnya.
Dengan posisi menghadap makam Hyemi, ia berbisik “Hyemi ini saatnya. Aku akan menyusulmu sekarang, tunggu aku. Aku mencintaimu”.
Akhirnya Tuhan membiarkan mereka untuk bersama.
Hye Soo dan Seunghoon yang berniat menjenguk Jeongfa terkejut ketika mereka melihat kamar Jeongfa kosong, Tanpa berfikir mereka segera menuju makam Hyemi. Ternyata benar dugaan mereka, mereka melihat Jeongfa terbaring kaku di sebelah makam Hyemi.
Seunghoon berlari menghampiri Jeongfa, sambil menangis Seunghoon memeriksa denyut nadi Jeongfa, tidak bisa dipungkiri bahwa Tuhan telah membawanya kembali.
Seunghoon dan Hye Soo menangisi kepergian Jeongfa, merekapun membicarakan Jeongfa dan Hyemi, “Hye Soo-hyung,, apakah kita sedang bermimpi? Aku tidak dapat mempercayai semua ini” “begitu juga aku, dalam jangka waktu yang dekat aku telah kehilangan adik dan sahabat yang aku sayangi” “kenapa ini harus terjadi pada mereka? Dan kenapa aku harus menyaksikan semua ini? Aku masih ingat dengan jelas saat-saat kita berkumpul, saat kita bercanda, bahkan saat mereka melewati masa-masa manis hingga pahit kita ada menyaksikannya ‘kan Hye Soo” “Kau benar, kita harus tegar melewati semua ini karena mungkin inilah jalan yang terbaik untuk Jeongfa dan Hyemi” “Aku tahu, aku berharap kejadian ini tidak akan terulang kembali, karena aku tahu dengan baik betapa menderitanya mereka berdua” “Yang bisa kami lakukan hanyalah mendo’akan kalian dari sini, aku berharap kalian bahagia disana, Jeongfa dan Hyemi selamat tinggal” “Ya, aku berharap yang terbaik untuk kalian berdua, berbahagialah”
Setelah ambulance menjemput jasat Jeongfa, Jeongfa pun segera dimakamkan di sebelah makam Hyemi, sedangkan Hye Soo dan Seunghoon menjalani kehidupan mereka masing-masing.

Cerpen 'SHIN Group'



SHIN Group

SHIN Group adalah perusahaan yang sangat berpengaruh di korea, bahkan asia. Perusahaan yang diketuai oleh Shin Juhwan ini telah memiliki banyak saham dan aset dimana-mana. SHIN Group telah memiliki pewaris tunggal yang akan melanjutkan bisnis perusahaan ini yaitu putra dari sang ketua yaitu Shin Min Joo. Min Joo memiliki sifat yang dermawan, senang bersosialisasi, jujur, dan sangat pandai.
            Pada hari ulang tahunnya yang ke-25 Min Joo berniat merayakannya dengan sang ayah, tapi karena terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, Juhwan tidak bisa menepati janji pada anaknya itu. Min Joo merasa kecewa ia pun pergi kesebuah bar, disana ia mabuk berat. Lalu ada seorang pelayan wanita yang menghampirinya, awalnya wanita itu menawarkan untuk memanggilkan taxi, tapi Min Joo yang sangat mengantuk memilih untuk memesan kamar di bar itu. Lalu wanita itu memesankan kamar untuknya dan mengantarkannya hingga pintu kamar, tapi Min Joo yang sedang mabuk membawanya masuk dan melewati malam bersama wanita itu.
Keesokan harinya mereka berdua terbangun dan menyadari bahwa mereka telah melewatkan malam bersama, Min Joo yang bingung bertanya “Apa ini? Ada apa ini? Apakah? Apakah kita? Apakah semalam aku mabuk? Pasti aku yang mengajakmu tidur, huh ceroboh sekali aku!” Sang wanita pun menjawab “Maafkan aku Tuan, aku pun tidak ingat apa yang terjadi semalam”. Min Joo yang merasa bersalah berulangkali meminta maaf kepada wanita itu “Maaf, tolong maafkan aku. Apakah kau baik-baik saja?”tanya Min Joo cemas. “Ya, aku akan baik-baik saja”jawab sang wanita. Tiba-tiba wanita itu mual dan segera berlari menuju toilet, Min Joo yang khawatir mengikutinya dan bertanya “Kau yakin kau baik-baik saja? Siapa namamu?”wanita itu pun menjawab “Aku tidak tahu, namaku Lee Jaemi”Min Joo pun berkata “Sebaiknya kau memeriksakannya ke rumah sakit, aku takut kau hamil” lalu wanita itu bertanya “Jika aku hamil, apakah aku harus menggugurkannya?” “Tidak! Kau harus mempertahannya, jika terjadi sesuatu hubungilah aku”jawab Min Joo sambil memberikan kartu namanya dan sebuah kalung bersimbolkan laba-laba dengan ukiran-ukiran aneh. 
Karena sudah saatnya ia pulang, ia segera pamit kepada Jaemi, “Ini saatnya aku pergi, ingatlah untuk menghubungi aku, sekali lagi maafkan aku”ujarnya sambil berjalan keluar kamar.
Lalu Jaemi pun pulang dengan menggunakan bus, di dalam bus ia terus memandangi kartu nama Min Joo dan berkata “Hah! Apa ini? SHIN Group? Benarkah dia ada hubungannya dengan SHIN Group? Namanya Shin Min Joo??? Astaga...apa yang telah aku lakukan!!@_@!”
Saat bus sampai pada tujuannya, ia segera bergegas mengambil uang kecil di sakunya, dan tidak sengaja menjatuhkan kartu nama yang sedang ia pegang.
Saat turun dari bus ia baru menyadari bahwa ia telah kehilangan kartu nama Min Joo, ia pun merengek “aduh dimana kartu itu? Tadi kurasa aku telah menyimpannya dikantungku. hhhhh~ bagaimana ini?!!! Kartu itu hilang! Apa yang harus ku lakukan ToT. Tapi setidaknya aku mengetahui nama dan tempat ia bekerja”Jaemi pun pulang menuju rumahnya. Keesokan harinya Jaemi bergegas pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan apakah dia hamil atau tidak. Setelah diperiksa, ternyata Jaemi positif sedang mengandung anak Min Joo, tetapi Jaemi masih bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya “Apakah harus senang karena akan menikahi pria kaya raya? Atau apakah aku harus bersedih karena aku memiliki hubungan gelap bahkan anak dari penusaha sukses? Aku sangat takut, tapi bagaimanapun aku harus menjaga bayi yang tak berdosa ini”.
Jaemi memberanikan diri untuk mendatangi salah satu cabang SHIN Group yang ada di Buyeo, tapi sayangnya ia mengurungkan niatnya saat ia mendengar pembicaraan dua orang pegawai yang mengatakan bahwa Shin Min Joo pewaris SHIN Group akan dijodohkan dengan Kim Hyori putri dari perdana mentri Kim Sungjo. Dan akhirnya Jaemi memutuskan untuk merawat bayinya seorang diri.
Disisi lain Min Joo yang sedang risau menunggu kabar dari Hyemi tiba-tiba mendapat kabar duka bahwa sang ayah Shin Juhwan meninggal dunia karena penyakit jantung yang telah ia derita sejak muda.
Untuk kepentingan perusahaan Min Joo harus segera meninggalkan Buyeo dan pergi ke Seoul untuk menggantikan posisi sang ayah menjalankan SHIN Group. 
Sembilan bulan kemudian Jaemi pun melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan yang ia berinama Lee Shin, Jaemi merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan sangat disiplin. Sementara Min Joo akan segera menikahi Hyori karena masalah investasi yang mendesak. Dibelakang Min Joo, Hyori yang licik berselingkuh dengan mantan kekasihnya yang bernama Cho Junsu, dari perselingkuhannya itu ia telah memiliki seorang putra yang bernama Shin Jeonghoon. Semua fasilitas telah disediakan untuk menyambut putra tunggal yang akan mewarisi SHIN Group kelak, Shin Jeonghoon mendapatkan fasilitas yang sangat lengkap tetapi ia dibesarkan tanpa kasih sayang, seringkali ia merasa kesepian dan merasa tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Karena terlalu kesepian Jeonghoon menjadi alkoholic sejak umurnya 12 tahun.
Dengan keadaan ekonomi yang menyulitkan Jaemi menderita penyakit yang cukup parah, Shin sudah mengusahakan segalanya untuk membuat sang ibu pulih dari penyakitnya. Namun Jaemi menghembuskan nafasnya yang terakhir saat Shin berusia 13 tahun, sebelum meninggal Jaemi mwnyampaikan wasiatnya kepada anaknya “Anakku dengarkan ibu, mungkin ibu akan segera meninggalkanmu. Carilah ayahmu, bawalah kalung ini, ibu berharap banyak padamu Shin. Temukanlah ayahamu dan kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik”ujar Jaemi sambil memberikan kalung yang diberikan oleh Min Joo. Mendengar apa yang dikatakan ibunya Shin semakin terobsesi untuk menjadi orang yang sukses agar tidak mengecewakan ayahnya jika kelak bertemu.
Sedangkan Jeonghoon yang mendapatkan segala yang ia inginkan memiliki sifat yang pemalas, boros, sering membantah, tetapi baik hati, dan Jeonghoon sama sekali tidak tertarik untuk menjalankan bisnis keluarganya.
Lima tahun kemudian Shin berhasil mendapatkan beasiswa untuk menuntut ilmu di sebuah universitas terkenal di korea, seharusnya Jeonghoon dan Shin akan bertemu di universitas ini tapi Jeonghoon yang malas bersekolah selalu membolos tanpa diketahui siapapun. 
Lambat laun Min Joo mulai mencurigai perbuatan istrinya yang sedikit mencurigakan selama ini. Mengetahui posisinya terancam Hyori menggelapkan dokumen beberapa saham dan aset suaminya dengan namanya untuk mengancamnya jika Min Joo meminta bercerai.
Beberapa tahun kemudian Shin lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, dan Jeonghoon lulus dengan mengandalkan latar belakang keluarganya. Setelah lulus Shin berencana untuk bekerja di perusahan SHIN tanpa mengetahui bahwa SHIN adalah perusahaan milik ayah kandungnya, Shin pun diterima karena ia memiliki pendidikan yang baik, ia pun menjadi pegawai sementara di SHIN Group.
Setelah beberapa minggu bekerja di perusahaan itu, Shin mulai curiga ketika melihat beberapa dokumen aneh yang ada di atas meja Kim Hyori ketika ia melaporkan sesuatu. Karena ia memiliki sifat tanggung jawab yang besar, ia merasa bertanggung jawab atas permasalahan-permasalahan di kantor tempat ia bekerja.
Saat Shin sedang sibuk mencari bukti-bukti, Jeonghoon yang tidak peduli akan keluarganya sedang bersenang-senang di sebuah desa terpencil, yaitu desa Buyeo yaitu desa tempat tinggal Shin dan Ibunya dahulu. Disana Jeonghoon jatuh cinta pada seorang gadis bernama Cho Haera, Haera adalah putri dari Cho Junsu yang tidak lain adalah ayah kandung Jeonghoon. 
Setelah menyelidiki masalah itu, munculah banyak kejangalan-kejanggalan yang dilakukan Hyori dan Shin mencoba untuk mencari bukti-bukti yang pasti. Akhirnya Shin telah menemukan beberapa bukti yang cukup, segera menyerahkannya langsung kepada Presdir Shin Min Joo. Di ruangan Presdirnya Shin menemukan sebuah lambang yang sama persis dengan simbol yang terdapat di kalungnya, Shin pun menjelaskan semuanya pada Min Joo, untuk lebih meyakinkan sang Presdir Shin memberikan semua bukti baik bukti bahwa Hyori melakukan kecurangan ataupun bukti bahwa Min Joo adalah ayahnya. 
Sebenarnya Min Joo sudah mengetahui semua perbuatan Hyori dibelakangnya selama ini, tapi setelah mendengar bahwa Shin adalah anaknya Min Joo terkejut, “Siapa kau? Bagaimana bisa kau memiliki kalung ini? Apakah kau putra dari Lee Jaemi?”Shin pun kembali meyakinkan sang ayah sambil memberikan photo ibunya“Ya, kau bisa memastikannya kembali, ini photo ibuku”setelah melihat photo Jaemi, Min Joo pun yakin bahwa Shin adalah anaknya. Setelah mendengar semua penjelasan Shin, Min Joo pun segera melakukan tindakannya.
Mengetahui Min Joo memiliki putra kandung dari wanita lain Hyori gelisah, takut semua harta yang ia miliki sekarang musnah. Hyori pun berencana untuk mencelakai Shin, tetapi Min Joo telah bertindak lebih cepat, ia telah membelokir semua saham SHIN Group yang di namai atas nama Kim Hyori dan Shin Jeonghoon.
Setelah melewati beberapa pemeriksaan, Shin telah dipastikan bahwa ia adalah anak kandung dari Shin Min Joo. Lalu Lee Shin pun berganti nama menjadi Shin Chae Jeo, dan mulai melakukan tugas-tugas perusahaan untuk menggantikan ayahnya.
Mendengar kabar buruk dari ibunya, Jeonghoon pun segera pulang ke rumah. Setelah ia sampai ke Seoul is segera mampir ke perusahaannya untuk berbicara dengan ayahnya, disana Min Joo menceritakan semua masalah yang terjadi dan memperkenalkan Shin sebagai pewaris SHIN Group yang sesungguhnya. Mendengar semua itu Jeonghoon sangat kesal dan menjadi benci pada Shin dan ayahnya, Jeonghoon memutuskan untuk kembali ke Buyeo dan berharap dapat bertemu dengan Haera.
Saat ia menuju pintu keluar ia melihat Cho Haera sedang mondar-mandir di tengah lobi, ia menyangka Haera akan menemuinya. Ternyata dugaan Jeonghoon salah, Haera datang untuk mengucapkan selamat kepada Shin karena telah berhasil menemukan ayahnya.
Haera adalah sahabat Shin sejak kecil, dan sekarang menjadi kekasih Shin. Melihat kejadian itu Jeonghoon sangat murka, saat ia bebalik Jeonghoon melihat ibunya, ia memperhatikan sikap Hyori yang terlihat cukup mencurigakan. Tiba-tiba Hyori mengeluarkan pistol dari tasnya dan menembak Shin, Haera yang sedang memeluk Shin otomatis ikut tertembak.
Petugas yang melihat prilaku Hyori segera mengamankannya, dan melaporkannya ke polisi. Sementara Jeonghoon yang tidak bisa mengendalikan pikirannya berlari ke luar, karena semua yang ia miliki telah musnah dan ia berfikir tidak ada lagi alasan untuk ia mempertahankan hidupnya, Jeonghoon menghampiri bus yang sedang melaju kencang dihadapannya.
Shin Min Joo yang mengetahui bahwa kedua putranya meninggal dunia terkena serangan jantung dan meninggal dunia.
Kim Hyori dan Cho Jungsu masuk penjara karena kasus penggelapan dan penipuan, sementara Shin Min Joo, Shin Jeonghoo, dan Shin Chae Jeo (Lee Shin) pergi menuju dunia yang baru.
Dan pada akhirnya SHIN Group ditutup dan diambil alih oleh perusahaan lain.


By Shofa Fikriyah N


Puisi 'Realita Hidup'



Realita Hidup


Belati menyayat hatiku tanpa henti
Melukai perasaan ini
Benar-benar menyakiti
Menjadikan hidup ini tak berarti lagi

Saat takdir merenggut semua
Kesedihan adalah realita
Kebahagian menjadi impian
Kepedihan pun bersarang ke tepian

Kadang hujan ikut serta menemani
Menemani hati ini yang sepi
Tanpa terasa kesepian ini menjatuhkan air mata
Bersama hujan air mata ini terus mengalir
Mengalir seperti embun yang bergulir

Seakan aku manusia paling bodoh di dunia
Terus mempercayai mereka yang ingkar
Terus bertahan dikehidupan yang kelam
Dan terus menyembunyikan semua kenyataan

Kenangan pahit terus melintas
Memenuhi pikiran ini
Hatiku sakit sekali
Menerima semua kenyataan ini

Aku lelah akan semua
Ingin rasanya ku mengakhirinya
Namun apa daya
Aku hanya manusia biasa

Penderitaan tak terelakan lagi
Pedih rasanya ku menahan semua ini
Bagaimana pun ku harus tetap jalani ini
Takdir yang diciptakan Tuhan untuk hambanya ini

Kini aku hanya menyusuri jalan yang tersisa
Sisa jalanku yang tertinggal
Melangkah hingga titik penghabisan
Dan terdiam menatap jejak langkah itu hilang




By  Shofa Fikriyah N

October 17, 2012

Gomabseumnida SHINee Oppa



SHINee oppa..

Kau bagaikan rembulan yang menerangi hidupku

Bagaikan angin yang menerpa semua kegelisahanku

Bahkan kau seperti malaikat yang diutus Tuhan untuk membuatku bertahan

Menatap indahnya wajahmu..

Mendengar indahnya suaramu..

Membuat hatiku benar-benar tenang

Seakan waktu berhenti berdentang

Aku terpanah akan kau

Pikiranku terpenuhi oleh kau

Hanya kau seorang..

Dan hatiku hanya milikmu seorang

Dan kau akan selalu menjadi bintang dihatiku

Bintang dihatiku yang teramat benderang

Saat memandangmu..

Hatiku bergetar hebat

Bergetar melebihi petir yang menyambar

Bila boleh aku berharap..

Aku ingin waktu ini berhenti detik ini juga..

Agar aku bisa terus memandangmu dan selalu mencintaimu

Bahkan jika aku bisa meminta lebih..

Aku ingin waktu ini berhenti selamanya..

Sehingga aku akan mencintaimu selamanya

Apakah ini cinta

Cinta yang dirasakan semua orang

Bagaimana ini menjadi cinta

Kau adalah bintang yang berkilauan diatas sana

Sementara aku..

Aku hanyalah hal kecil dibawah sini

Hal yang teramat kecil yang tak pantas mengharapkanmu

Bahkan aku tak terlihat oleh mu

Bahkan mungkin kau tak menganggapku ada

Memilikimu hanyalah angan bagiku

Angan yang takan pernah tergapai

Walaupun begitu..

Aku akan selalu mencintaimu..

Mendukungmu dari sini walaupun kau tak menyadarinya

Tak peduli seberapa banyak skandal yang kau buat

Tak peduli apakah kau mencintai orang lain

Aku akan tetap mencintaimu

Walaupun ini teramat sangat menyiksa

Kau bahagia aku pun turut bahagia

Kau bersedih aku pun turut bersedih, bahkan lebih tersiksa

Melihat kau baik-baik saja merupakan anugrah terbesar bagiku

Aku menyukai senyum, suara, dan tawamu

Kebahagianmu adalah kebahagiaan bagiku

Senyummu adalah alasan ku tersenyum

Kau memberikan kebahagian yang begitu besar kepadaku

Tak ada yang bisa kulakukan selain berdo’a memohon kebahagianmu

Tak peduli akan waktu..

Waktu yang perlahan merenggut usiaku

Aku akan tetap mendukung dari sini dan mendo’akanmu yang terbaik

Dan bagaimanapun terimakasih

Terimakasih atas segalanya..

Terimakasih karena telah membuatku bertahan

Terimakasih..

Selalu mencintaimu..

Kemarin..

Sekarang..

Esok..

Dan seterusnya..



By Shofa Fikriyah N for my shining SHINee

\