Tanaka-san!
Liburan musim panas kali ini bukanlah liburan
yang menyenangkan bagi Chiharu, Keenan, dan Shou. Karena kejahilan yang mereka
lakukan, kini mereka harus membersihkan seluruh sekolah selama musim panas dan
merelakan liburan yang mereka nantikan.
Chiharu : “Huhh
melelahkan sekali”
Shou : “Apa-apaan
ini! Hanya karena membuang permen karet sembarangan, kita jadi dihukum seperti ini!”
Keenan : “Ya tentu saja! Kau membuang permenkaret di kepala bapak kepala sekolah”
Shou : “Maaf”
Chiharu : “Lagipula kita
berdua juga ikut menjahili kepala sekolah kan”
Shou : “Aku
benar-benar minta maaf”
Keenan : “Hmm baiklah”
Shou : “Ahh! Kita
jangan terlarut dengan hukuman ini, ada yang punya ide?”
Chiharu : “Wah keadaannya
benar-benar tepat”
Shou : “Apa?”
Keenan : “Apa yang kau
maksud? Rencana apa lagi?”
Chiharu : “Bagaimana jika
kita lakukan suatu uji nyali?”
Shou : “Benar!
Setuju! Aku juga berpikir begitu”
Keenan : “Tidak, aku tidak setuju. Kita selesaikan saja hukuman
ini, dan jangan buat masalah yang lain”
Chiharu : “Percayalah, tidak akan ada yang
tahu. Saat ini disekolah ini hanya ada
kita, beberapa guru yang berkepentingan, dan penjaga sekolah. Dan saat malam
hanya ada penjaga sekolah yang tersisa. Itu sih mudah disingkirkan”
Shou : “Benar, ayolah Keenan”
Chiharu : “Kalau kau tidak ikut, kau akan
sendirian di asrama. Mungkin itu akan lebih menyeramkan”
Keenan : “Baik, baik. Aku ikut, jadi kapan?”
Chiharu : “Bagaimana jika malam ini juga?”
Shou : “Setuju!”
Chiharu : “Baiklah”
Malam hari pun tiba, mereka bertiga pergi menuju
tempat uji nyali.
Shou : “Sampai~”
Chiharu : “Katanya kelas ini itu tempat yang
paling angker di sekolah ini, soalnya pernah ada siswi yang bunuh diri disini.
Kalau tak salah nama marganya adalah Tanaka”
Shou : “Benarkah?”
Keenan : “Inikan hanya kelas yang tak terpakai saja”
Chiharu : “Kelas ini terbengkalai, karena
konon katanya penampakan Tanaka itu sering muncul di jendela kelas ini”
Shou : “Woahh! Keren banget!”
Keenan : “Kau tahu banyak sekali ya. Padahal kau hanya murid
baru disini”
Chiharu : “Ayo kita mulai!~”
Mereka pun masuk, untuk memulai
uji nyali tersebut.
Shou : “Permisi.. saya akan mengganggu..”
Chiharu : “Duduklah dan matikan semua senter”
Shou : “Baiklah”
Setelah beberapa jam tidak ada
satupun kejadian aneh yang terjadi.
Shou : “Tidak ada yang terjadi..”
Keenan : “Memangnya apa yang kau harapkan? Di dunia ini tidak
ada hantu. Hantu itu tidak ada”
Lalu terdengarlah suara gemuruh
entah darimana.
Keenan : “Suara apa itu?”
Shou : “Ahh aku tidak dapat melihat apapun”
Keenan : “Paling hanya seekor kucing.”
Suara gemuruh tersebut semakin kencang, dan
membuat atmosfer sekitar semakin mencekam.
Keenan :
“Kucing raksasa....”
Shou :
“Chiharu! Keenan! Lihatlah ke jendela!”
Keenan : “Itu Tanaka! Ternyata itu semua benar. Ah
tidak mungkin! Aku rasa ada yang menjahili kita”
Shou :
“Kepala sekolah? Dia memakai wig?”
Keenan : “Bukan
itu! Chiharu, apa itu? Chiharu...?”
Shou :
“Hey ini aku!”
Keenan : “Jadi
dimana Chiharu?”
Shou :
“Chiharu.. Chiharu~ Chiharu!”
Chiharu :
“Aku disini”
Keenan & Shou : “HWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!”
Chiharu : “Tidak tahukah kalian,
aku adalah Tanaka Chiharu”
Keenan : “Ta.. Na.. Ka..”
Shou : “Oh.. sungguh senang bertemu denganmu”
Keenan : “Apa maumu Tanaka?”
Chiharu : “Teman-teman, ayo temani
aku disini”
Shou : “Tidak mau! Mama!”
Keenan : “Kau tidak boleh begini! Lepaskan kami!”
Chiharu : “Teman-teman...”
Keenan & Shou : “AAAAAAAAAAAAAAARGHH!~~”
Kini mereka tak perlu melanjutkan hukuman mereka
lagi. Mereka tak perlu membersihkan seluruh lingkungan sekolah selama liburan
musim panas. Mereka
hanya perlu menemani Tanaka Chiharu di kelas itu selamannya.
No comments:
Post a Comment